HAJI UNTUK SEMUA
REFLEKSI KEUTAMAAN SEPULUH PERTAMA DZULHIJJAH
Sebagai rukun islam yang kelima, haji hanya diwajibkan
oleh Allah bagi orang yang mampu saja. Inilah yang disebut oleh Allah dalam
surat Ali Imran, “… Dan kewajiban atas manusia kepada Allah untuk melaksanan
haji ke baitulah bagi orang yang mampu melakukan perjalanan kesana. Barangsiapa
yang ingkar, sesungguhnya Allah maha kaya dari seluruh alam.”
Ketika haji hanya diwajibkan bagi orang yang mampu,
bukan berarti kita yang tidak dipanggil dan diundang Allah tidak mendapatkan
manfaat dan kebaikan yang ada pada bulan haji tersebut.
Fenomena yang kita lihat, jamaah haji yang datang
setiap tahunnya ke kota Mekah mencapai angka satu setengah juta setiap tahunnya
dari total umat islam yang diperkirakan berjumlah satu setengah miliar di seluruh
dunia. Ini artinya hanya sekitar o,1 persen jumlah umat islam yang berhaji dan
sisanya sekitar 99,9 persen, mayoritas umat islam melewati musim haji di tanah
air mereka masing-masing.
Oleh karena itu, diantara karunia dan rahmat Allah
kepada umat ini, Allah memberi kesempatan kepada mayoritas umat yang tidak
berhaji tersebut untuk beramal dan juga mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya
di bulan haji.
Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Keutamaan ini digambarkan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu
Abbas bahwa Rasulullah
SAW bersabda, “Tidak ada hari-hari,
dimana amal saleh yang dilakukan padanya lebih dicintai Allah dari pada hari-hari
ini”, yaitu sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Mereka
bertanya:'Wahai Rasulullah, Tidak pula jihad di jalan Allah?” Beliau
menjawab, ”'Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar
dengan diri dan hartanya , kemudian tidak kembali lagi dengan sesuatupun [HR.
Bukhari]
Para ulama menyebutkan bahwa yang dimaksud
dengan amal saleh pada hadits ini adalah segala macam bentuk amal ibadah, seperti
shalat, puasa, membaca al-Quran, sedekah, berbuat baik kepada ibu bapak,
silaturrahmi, membantu orang lain dan amal kebaikan lainnya.
Hadits ini juga menjelaskan bahwa amal-amal saleh
yang dikerjakan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah itu lebih utama
dibandingkan dengan amal-amal saleh pada selain bulan tersebut. Bahkan lebih
utama dari jihad sekalipun. Hanya saja Rasulullah mengecualikan satu orang saja
yang dapat menandingi amal saleh pada hari-hari tersebut, yaitu seorang
laki-laki yang keluar dari rumahnya untuk berjihad dengan jiwa dan hartanya,
kemudian tidak kembali lagi karena mati syahid.
Karena pentingnya hari sepuluh pertama
tersebut, Allah bersumpah dalam surat Al-Fajr,
“Demi fajar, Dan malam yang sepuluh. [QS. Al-Fajr: 1-2]
Ketika mengomentari ayat ini, Imam Ibnu
Katsir menyebutkan bahwa “Malam-malam yang sepuluh” maksudnya adalah
malam sepuluh pertama dari bulan Dzulhijjah. Ini adalah pendapat Ibnu Abbas,
Ibnu Az-Zubair, Mujahid dan banyak ulama.
Allah juga berfirman dalam surat
Al-Hajj, “Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya
mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan…” [QS. Al-Hajj:
28]
Para ulama seperti imam ath-Thabari dan Ibnu
Katsir menafsirkan hari-hari yang tertentu tersebut dengan hari-hari sepuluh
pertama bulan Dzulhijjah.
Amalan yang
Dianjurkan pada Sepuluh Pertama Dzulhijjah:
Di dalam hadits
qudsi Allah berfirman:
"Siapa yang memusuhi wali-Ku maka sungguh Aku
telah menyatakan perang kepadanya. Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri
kepada-Ku dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku
wajibkan kepadanya. Dan hamba-Ku akan senantiasa mendekatkan diri kepadaKu
dengan amalan sunah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka Aku
menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, Aku menjadi
penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan sebagai tangannya yang
ia gunakan untuk berbuat, dan sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan.
Dan jika ia meminta kepada-Ku pasti Aku
akan memberinya, dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku pasti Aku akan
melindunginya.” [HR. Bukhari]
Maka sebaik-baik amalan yang kita lakukan adalah:
1. Melaksanakan Ibadah Wajib
Selalu
Menjaga Shalat Lima Waktu. Allah Berfirman dalam sebuah hadits qudsi
“Aku wajibkan kepada umatmu (Muhammad) shalat
lima awaktu, dan Aku berjanji bahwa siapa saja yang memeliharanya disetiap
waktunya, akan Aku masukkan ia ke dalam surga. Dan barang siapa yang tidak
menjaganya maka tidak ada janji dari-Ku.” [HR. Ibnu Majah]
Rasulullah bersabda, “Apa pendapat kalian jika
ada sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian, lalu dia pun mandi
setiap harinya lima kali, apakah akan tersisa kotoran pada dirinya?” Para
sahabat berkata, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotoran padanya.” Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam pun bersabda, “Demikianlah permisalan shalat lima
waktu. Dengan shalat lima waktu, Allah membersihkan dosa-dosa.” [HR.
Bukhari dan Muslim]
Dan lebih utama dilakukan secara berjama’ah di
masjid
Sabda Rasulullah, “Shalat berjama’ah lebih
utama dari shalat sendiri dua puluh tujuh derjat..” [HR. Bukhari dan Muslim]
2. Melaksanakan
Ibadah Sunat
a. a. Shalat
Sunat
Melaksanakan
shalat sunat seperti rawatib, dhuha, tahajjud, witir dan lainnya.
1.
Sunat Fajar (2 rakaat rawatib
sebelum subuh). Rasulullah bersabda,” Dua rakaat fajar (shalat
sunat sebelum subuh) itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.“ [HR
Muslim]
2.
Sunat Rawatib. Sabda
Rasulullah,”Barangsiapa shalat dalam sehari semalam dua belas rakaat akan
dibangun untuknya rumah di Surga, yaitu; empat rakaat sebelum Zhuhur dan dua
rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua
rakaat sebelum shalat Subuh.” [HR. At-Tirmidzi]
3.
Shalat Dhuha. Sabda Rasulullah, “Barang siapa shalat Dhuha 12
rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga”. [HR.At-Tirmidzi
dan Ibnu Majah]
4.
Shalat witir. Rasulullah bersabda : “Witir itu hak, maka siapa
yang suka mengerjakan lima, kerjakanlah. Siapa yang suka mengerjakan tiga,
kerjakanlah. Dan siapa yang suka satu maka kerjakanlah.” [HR. Abu Daud dan
Nasai]
5.
Shalat tahajjud (qiyamulail). Firman Allah, “Dan
pada sebagian malam hari lakukanlah tahajjud sebagai suatu ibadah tambahan
bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji” [QS. Al
Isra : 79]
Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah saw memerintahkan shalat lail dan
mendorong untuk menunaikannya, sehingga dia bersabda : Hendaklah kalian
melakukan shalat malam walau hanya satu rakaat.” ]HR. Thabrani]
Rasulullah bersabda, “Tuhan kita akan selalu turun setiap malam ke
langit dunia pada sisa pertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman :
“Barangsiapa yang berdoa kepadaku maka Aku akan mengabulkannya, dan barangsiapa
yang meminta kepada-Ku maka akan Aku beri, dan barangsiapa yang memohon ampun
kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. [HR. Jamaah]
b. b. Puasa
1. Memperbanyak
puasa pada tanggal 1-9 Dulhijjah semampunya. Rasulullah mengingatkan kita, “Tidaklah
seorang hamba berpuasa pada suatu hari di jalan Allah, melainkan Allah akan
jauhkan wajahnya dari neraka sejarak tujuh puluh tahun perjalanan.” [HR. Bukhari
dan Muslim]
2. Melaksanakan
puasa pada hari senin dan kamisnya. Rasulullah bersabda, “Amalan-amalan
dihadapkan kepada Allah pada hari Senin dan
Kamis, maka aku suka apabila dihadapkan amalanku ketika aku sedang
puasa.” [HR.
At-Tirmidzi]
3. Dan
lebih utama lagi berpuasa di hari Arafah, tanggal 9 Dzulhijjah. Dari Abu Qatadah
Al-Anshari RA, Rasulullah SAW ditanya tentang puasa hari Arafah. Maka beliau
bersabda, “Berpuasa pada
hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah, menghapus dosa-dosa setahun
sebelum dan sesudahnya”. [HR. Muslim]
c. c. Membaca
al-Quran, mentadabburi dan mengamalkannya. Sabda Rasululah, “Bacalah
oleh kalian al-Qur’an, karena dia akan datang di hari kiamat sebagai pemberi
syafa’at bagi orang yang membacanya.” [HR. Muslim]
d. d. Sedekah
Rasulullah
bersabda, “Tangan di atas itu lebih baik daripada tangan di bawah. Tangan di
atas adalah tangan orang yang suka berinfak, dan tangan di bawah itu tangan
yang suka meminta-minta.”[HR. Bukhari dan Muslim]
e. e. Takbir,
dzikir dan istighfar
Firman Allah, “…Dan supaya mereka
menyebut nama Allah pada hari-hari yang ditentukan….” [QS. Al Hajj : 28]
f. f. Berbuat
baik kepada ibu bapak
“Dan Rabb-mu
telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan
dan ucapkanlah: “Wahai Rabb-ku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil.” [Al-Isra’: 23-24]
g. g. Silaturrahmi
Rasulullah
bersabda, “Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan
umurnya, maka hendaklah dia bersilaturrahim.” [HR. Bukhari]
h. h. Berbuat
baik kepada sesama,
Sabda
Rasulullah, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,
maka hendaklah dia berbuat baik kepada tetangganya.” [HR. Bukhari dan
Muslim]
i.
i. Dakwah, amar
ma’ruf nahi munkar
"Dan
siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,
mengerjakan amal yang saleh dan berkata, 'Sesungguhnya aku termasuk orang-orang
yang berserah diri?'." [QS. Al-Fushshilat:
33]
j.
j. Dan ibadah yang
paling utama pada musim ini adalah Haji dan Umrah
Rasulullah SAW
bersabda: “Dari umrah ke umrah adalah penghapus dosa antara keduanya, dan
haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga”.
Mari bersama
kita berlomba menggapai pahala sebesar-besarnya di bulan yang agung ini, dan
mengajak keluarga, tetangga dan siapapun sehingga pahala kita lebih besar lagi,
sebagaimana sabda Rasulullah, "Barangsiapa yang menunjukkan
kepada suatu kebaikan maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang
melakukannya." [HR. Muslim]
Meskipun
sedikit, tetapi tetaplah semangat untuk beramal. Rasulullah mengingatkan, “…Dan
sesungguhnya amalan yang paling dicintai
Allah adalah yang berkesinambungan walaupun sedikit.” [HR. Abu Daud,
An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah]
“Kenalilah Allah di waktu lapang,
niscaya Allah akan mengingatmu di waktu
sempit.”
[HR. Hakim]
Semoga kita dirahmati Allah dan diberi taufiq untuk
melakukan ketaatan kepada-Nya
Wallahu A’lam
Saud Alba Radinas.