Headlines News :

Home » , , » Haji, Perjalanan yang Dirindukan

Haji, Perjalanan yang Dirindukan

Posted By IKADI Minas on Rabu, 26 September 2012 | 11.22

CAIRO-Semua kita sudah mengetahui haji merupakan bagian dari rukun islam yang lima. Sebagaimana dalam hadits Ibnu Umar.

عن النبي أنه قال: "بُنِيَ الإسْلامُ عَلَى خَمس: شَهَادة أنْ لا إلـه إلا الله وأَنْ محمدًا رَسُول الله، وإقام الصلاةِ وإيتاءُ الزَكـَاةِ، وصَوْمُ رَمَضَــان، وحَجُ البيْتِ

Ibadah ini hanya diwajibkan sekali seumur hidup. Dan itupun hanya bagi yang mampu saja. Temtu saja Allah menjadikan haji sebagai satu dari rukun islam karena dia pasti memiliki pengaruh yang signifikan bagi kehidupan semua manusia di muka bumi ini.

Semua umat islam merasakan gaung haji ini. Baik yang pergi haji ataupun yang belum dapat panggilan mulia ini. Maka bagi yang belum mendapat panggilan berdoalah, nikmatilah bulan yang penuh keagungan ini dengan melewatinya dengan bermacam ibadah pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Karena Allah sudah mensyariatkan kepada kita untuk melakukan amalan kebaikan sebanyak-banyaknya pada hari-hari tersebut. Begitulah seperti yang digambarkan oleh hadits dari Ibnu Abbas.
عن ابن عباس رضي الله عنهما أنه قال: "ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه العشر" (أي عشر ذي الحجة). قالوا: يا رسول الله، ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: "ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجل خرج بنفسه وماله، فلم يرجع من ذلك بشيء"
Semua amalan baik pada masa-masa ini lebih disujai oleh Allah. Bahkan jihadpun mengalahkannya. Kita bisa nelaksanakan shalat berjamaah ditambah dengan rawatibm qiyam dan witir serta sunat lainnya, berpuasa di siang harinya, senin kamis dan puasa arafah. Zikir, berdoa, membaca al-Quran. Menjaga persatuan kaum muslimin dimulai dengan birrul walidain, bershilaturrahmi dengan keluarga dan tetangga serta mengishlah dua pihak yang bertikai. Memperbanyak sedekah. Berqurban dan amalan lainnya yang baik. Sehingga kita mendapatkan pahala yang berlipat ganda sebagaimana para haji juga mendapatkannya di tanah Haram. Mahasuci Engkau ya Allah yang telah membagi-bagikan pahala ini kepada orang yang mau mengambilnya.
Sekarang kita tidak akan berpanjang-panjang membahas tentang hukum haji, wajib-wajibnya ataupun larangan-larangan haji yang telah kita ketahui bersama di bangku perkuliahan.
Berikut ini hanya sekedar gambaran tentang haji dan tata cara pelaksanaan yang sama-sama juga sudah kita kenali sebelumnya. Sekedar mengulang dan mengingatkan…Semoga Allah memberi taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua
A. Makna haji dan umrah serta keutamaannya
1. Umrah menurut bahasa dan istilah.
Secara bahasa, kata umrah artinya ziarah, (berkunjung, atau mengunjungi). Menurut istilah syar'I, umrah adalah berziarah ke Baitullah dengan melaksanakan thawaf di sekelilingnya, sa'i di antara Shafa dan Marwah serta mencukur rambut kepala atau memendekkannya.
Adapun Keutamaan umrah
a. Menghapuskan dosa dan Menghilangkan kefaqiran
عن جابر - رضي الله عنه - أن النبي - صلى الله عليه وسلم - قال :"أديمواالحج والعمرة ، فإنهما ينفيان الفقر والذنوب ، كما ينفي الكير خبث الحديد. (صحيح) حديث رقم : 253 في صحيح الجامع.
b. Para haji dan umrah selalu dalam lindungan Allah
قال - صلى الله عليه وسلم - : " من خرج حاجا فمات كتب الله له أجر الحاج إلى يوم القيامة ، ومن خرج معتمرا فمات كتب الله له أجر المعتمر إلى يوم القيامة ، ومن خرج غازيا في سبيل الله فمات كتب الله له أجر الغازي إلى يوم القيامة ". (صحيح) حديث رقم : 2553 في السلسلة الصحيحة.
c. Menghapus dosa antara dua umrah
قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : " العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما من الذنوب والخطايا ". ( صحيح ) انظر حديث رقم : 4135 في صحيح الجامع.
d. Mendapatkan balasan sesuai dengan keletihan dan nafkah yang telah dikeluarkan
جاءت أم سليم رضي الله عنها إلى رسول الله - صلى الله عليه وسلم - فقالت : حج أبو طلحة وابنه وتركاني ، فقال : " يا أم سليم .. عمرة في رمضان تعدل حجة معي ". ( صحيح ) حديث رقم : 1118 في صحيح الترغيب والترهيب
2. Haji menurut bahasa dan istilah
Haji menurut bahasa adalah menyengaja atau bermaksud, menahan dan datang. Menurut istilah syar'I haji adalah sengaja melakukan perjalanan ibadah menuju Baitullah pada waktu tertentu dengan niat melaksanakan ibadah haji yang terdiri dari thawaf, sa'I, wuquf di arafah dan sebagainya.
Keutamaan haji
a. Haji menghapuskan kesalahan yang terjadi pada masa lampau
عن عمرو بن العاص - رضي الله عنه - قال : لما جعل الله الإسلام في قلبي ، أتيتُ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - فقلت : ابسط يدك لأبايعك ، فبسط ، فقبضتُ يدي. قال : مالك يا عمرو؟ قلت : أشترط. قال: تشترط ماذا؟ قلت: أن يغفر لي. قال : " أما علمت أن الإسلام يهدم ما قبله ، وأن الهجرة تهدم ما كان قبلها ، وأن الحج يهدم ما كان قبله ". ( صحيح ) انظر حديث رقم : 1329 في صحيح الجامع
b. Haji adalah sebaik-baik amalan kebaikan
عن أبي هريرة - رضي الله عنه - قال : سئل النبي - صلى الله عليه وسلم - : أي الأعمال أفضل؟ قال : إيمان بالله ورسوله. قيل : ثم ماذا؟ قال: جهاد في سبيل الله. قيل : ثم ماذا؟ قال : حج مبرور. متفق عليه ، وفي الحديث : " الحج المبرور ليس له جزاء إلا الجنة ". ( حسن ) حديث رقم : 3170 في صحيح الجامع
c. Haji adalah amalan yang paling agung
d. Para haji dan umrah adalah tamu Allah.
قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - : " الحجاج و العمار وفد الله دعاهم فأجابوه و سألوه فأعطاهم ". ( حسن ) حديث رقم : 3173 في صحيح الجامع
e. Haji adalah seagung-agungnya jihad
قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - نعم الجهاد الحج ". ( صحيح ) انظر حديث رقم : 6769 في صحيح الجامع ، وقال : " لكن أحسن الجهاد و أجمله : حج مبرور ". ( صحيح ) انظر حديث رقم : 5160 في صحيح الجامع
f. Pahalanya yang sangat besar
عن عبد الله بن عمر - رضي الله عنه - قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - :
" أما خروجك من بيتك تؤم البيت الحرام ، فإن لك بكل وطأة تطؤها راحلتك ، يكتب الله لك بها حسنة ، ويمحو عنك بها سيئة ، وأما وقوفك بعرفة ، فإن الله عز وجل ينزل إلى السماء الدنيا ، فيباهي بهم الملائكة ، فيقول : هؤلاء عبادي .. جاءوني شعثاً غبراً من كل فج عميق ، يرجون رحمتي ، ويخافون عذابي ولم يروني ، فكيف لو رأوني؟ فلو كان عليك مثل رمل عالج ـ أي متراكم ـ أو مثل أيام الدنيا ، أو مثل قطر السماء ذنوباً غسلها الله عنك ، وأما رميك الجمار فإنه مدخور لك ، وأما حلقك رأسك فإن لك بكل شعرة تسقط حسنة ، فإذا طفت بالبيت خرجت من ذنوبك كيوم ولدت أمك ". ( حسن ) انظر حديث رقم : 1360 في صحيح الجامع.
g. Haji adalah kumpulan ibadah karena terkandung di dalamnya semua macam ibadah.


B. Kewajiban haji dan umrah
Haji diwajibkan bagi orang yang mampu. Sedangkan umrah, para ulama berbeda pendapat tentang waiibnya umrah atau mustahabnya.
Ada tiga macam bentuk haji: haji tamattu', haji qiran, dan haji ifrad.

1. Haji Tamattu'.
Haji Tamattu' adalah seseorang berihram untuk melaksanakan umrah pada bulan-bulan haji, memasuki Makkah lalu menyelesaikan umrahnya dengan melaksanakan thawaf umrah, sa'i umrah kemudian bertahallul dari ihramnya dengan memotong pendek atau mencukur bersih rambut kepalanya, lalu dia tetap dalam kondisi halal (tidak berihram) hingga datangnya hari Tarwiyah tanggal 8 Dzulhijjah. Apabila tanggal 8 Dzulhijjah telah tiba, dia berihram lagi untuk melaksanakan haji dengan mengucapkan : لَبَّيْكَ اَللَّهُمَّ حَجًّا lalu menjalankan manasik hingga selesai. Orang yang melaksanakan haji Tamattu' wajib menyembelih binatang "hadyu."
2. Haji Qiran.
Haji Qiran adalah seseorang berihram untuk melaksanakan umrah dan haji secara bersamaan, atau dia berihram untuk umrah, lalu berihram untuk haji sebelum memulai thawafnya, kemudian ia memasuki kota Makkah dan tetap pada ihramnya hingga selesai melaksanakan manasik haji (sampai tanggal 10 Dzulhijjah), dan wajib baginya untuk menyembelih "hadyu"
3. Haji Ifrad.
Haji ifrad adalah seorang yang berihram untuk melaksanakan ibadah haji saja, dia tidak bertahallul dari ihramnya kecuali setelah melempar jumrah 'aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah, dan tidak ada kewajiban menyembelih "hadyu" baginya.

C. Sebelum haji dan umrah
Sebelum melakukan perjalanan haji dan umrah ada lima hal yang perlu ditekankan
1. Pemahaman. Memahami bahwa Allah telah memilh kita dari jutaan manusia yang merindukan haji Memahami kemuliaan baitullah yang kita ziarahi, memahami keberkahannya seperti keutamaan beribadah dengan seratus ribu kali dari pada tempat lainnya. Pendiri Baitullah adalah nabi Ibrahim. Dan kebrkahan lainnya
2. Taubat. Bertaubat kepada Allah dengan bertekad tidak akan mengulangi semua maksiat
3. Kerinduan untuk menelusuri semua jejak rasulullah di Mekah
4. Bertekad meninggalkan segala kesenangan dan kemewahan. Bertekad melakukannnya hanya karena Allah. Bertekad untuk tidak membiarkan waktu kosong tanpa ibadah dan zikir dan lainnya.
5. Fokus untuk beribadah kepada Allah.
Selain itu melepaskan diri dari tanggungan dan kewajiban dengan melunasi hutang, mengembalikan titipan dan barang amanah, membuat wasiat, perpisahan dengan keluarga dan lainnya. Kemudian mempersiapkan bekal (ketaqwaan dan nafkah) untuk perjalanan dan bekal bagi keluarga yang ditinggalkan, mempersiapkan kain ihram dan persiapan lainnya
 

Bersambung... Haji, Perjalanan yang Dirindukan 2
Bagi ke teman..

Komentar anda tentang "Haji, Perjalanan yang Dirindukan"..!

 
Ikadi Minas © 2012. All Rights Reserved. Our materials may be copied, printed and distributed, by referring to this site. Powered by Tarqiyah Group