Ratusan murid SD di Pesantren
dilarikan ke rumah sakit akibat keracunan makanan saat mengikuti
perayaan Natal, Rabu (19/12) kemarin. Hingga pukul 19.00, jumlah korban
keracunan makanan di Kota Kediri, Jawa Timur, itu menembus angka 121
orang. Mereka dirawat di beberapa rumah sakit seperti RS Baptis, RS
Gambiran dan RS Bhayangkara.
Perayaan natal itu diikuti 400 peserta dari kalangan guru maupun siswa se-Kecamatan Pesantren. Usai menyantap mi sajian pada acara yang digelar oleh Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Kristen UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Pesantren itu, sejumlah murid muntah-muntah dan lemas.
Puji Watiningsih, mengatakan, anaknya yang bersekolah di SDN Ketami muntah-muntah setelah makan mi ayam tersebut. Puji lalu membawa Tabitha Devi Kurniawati (9) ke rumah sakit.
Kapolres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro mengatakan, selain mengamankan penjual mi, pihaknya juga memeriksa sejumlah saksi. Di antaranya, para korban, panitia penyelenggara dan guru-guru. Mereka dimintai keterangan terkait kronologis kejadian keracunan massal itu.
"Kami langsung melakukan koordinasi dengan Pemkot Kediri, dalam hal ini Sekretaris Kota dan Dinas Kesehatan. Harapannya agar mereka bisa membantu meringankan biaya perawatan para korban keracunan," ujar Ratno, Kamis (20/12).
Sementara itu, Sekretaris Kota Kediri Agus Wahyudi mengatakan, pemerintah kota prihatin dengan adanya musibah itu. Agus berjanji akan memberikan perawatan terbaik bagi para korban. [JJ/JP/Brs/bsb]
Perayaan natal itu diikuti 400 peserta dari kalangan guru maupun siswa se-Kecamatan Pesantren. Usai menyantap mi sajian pada acara yang digelar oleh Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Kristen UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Pesantren itu, sejumlah murid muntah-muntah dan lemas.
Puji Watiningsih, mengatakan, anaknya yang bersekolah di SDN Ketami muntah-muntah setelah makan mi ayam tersebut. Puji lalu membawa Tabitha Devi Kurniawati (9) ke rumah sakit.
Kapolres Kediri Kota AKBP Ratno Kuncoro mengatakan, selain mengamankan penjual mi, pihaknya juga memeriksa sejumlah saksi. Di antaranya, para korban, panitia penyelenggara dan guru-guru. Mereka dimintai keterangan terkait kronologis kejadian keracunan massal itu.
"Kami langsung melakukan koordinasi dengan Pemkot Kediri, dalam hal ini Sekretaris Kota dan Dinas Kesehatan. Harapannya agar mereka bisa membantu meringankan biaya perawatan para korban keracunan," ujar Ratno, Kamis (20/12).
Sementara itu, Sekretaris Kota Kediri Agus Wahyudi mengatakan, pemerintah kota prihatin dengan adanya musibah itu. Agus berjanji akan memberikan perawatan terbaik bagi para korban. [JJ/JP/Brs/bsb]
