Ust. Zakki Arif, Lc
الحمدلله
الدي بنعمته تتم الصالحات،الذي هدانا الهذاوماكنا لنهتدي لولاان هدان الله
واشهد ان
لااله الاالله وحده لا شريك له، خصنا بخير كتاب أنزل، وأكرمنا بخير نبي أرسل، وأتم
علينا النعمة بأعظم
دين شرع،
دين الاسلام ( اليوم اكملت لكم دينكم واتممت عليكم نعمتي، ورضيت لكم الاسلام دينا
) المائدة : 3
واشهد ان
محمدا عبده ورسوله، أدي الأمانة، وبلغ الرسالة، ونصح للأمة، وجاهد في الله حق جهاده، وتركنا علي
المحجة
البيضاء، علي الطريقة الواضحة الغراء، ليلها كنهارها، لا يزيغ عنها الا هالك، فمن
يطع الله ورسوله فقد
رشدومن
يعصهما فلا يضر الا نفسه، ولا يضر الله شيئا ( ان أحسنتم أحسنتم لأنفسكم، وان
اسأتم فلها ) الاسراء : 7
اللهم
صلي و سلم وبارك علي هدا النبي الكريم، وعلي آله وصحابته، واحينا اللهم علي سنته،
وامتنا علي ملته،
واحشرنا
في زمرته، مع الدين انعمت عليهم من النبيين والصديقين والشهداءوالصالحين، وحسن
أولئك رفيقا .
Hari ini adalah hari idul
adha, hari ini adalah hari bertakbir :
ألله
أكبر ألله أكبر ألله أكبر، ألله أكبر ألله أكبر ألله أكبر، ألله أكبر ألله أكبر
ألله أكبر، لا اله الا الله والله أكبر، ألله أكبر
ولله الحمد .
Kita umat Islam, dengan takbir kita hiasi idul adha ini, dengan
takbir kita muliakan hari ini,dengan takbir kita memulai azan,dengan takbir
kita memulai sholat,dengan takbir kita
awali pertempuran, dengan takbir kita awali hidup, jika lahir seorang
anak dari kita maka kita azankan ditelinganya : allahu akbar, ketika kita
hendak sholat maka kita ucapkan : Allahu Akbar, ketika hendak menyembelih atau
berkurban kita ucapkan: Bismillah wa Allahu Akbar. Kita umat Islam telah
diajarkan untuk menjadikan syi’ar dalam hidup kitaadalah :ألله أكبر
“Allahu Akbar” membuat musuh gentar di medan perang,
“Allahu Akbar” dengannya kitaMenerobos segala kejadian dan rintangan, kita
menang di perang Badr karena syi’ar kitaAdalah “Allahu Akbar”, di peperangan
‘Ainul jalut”-dimasa khalifah Umar bin Khattab antara pasukan muslimin dan
tentara Romawi yang sangat kuat saat itu- yang dapat dikalahkan dengan syi’ar
“Allahu Akbar” , kita bisa meraih kemerdekaan dari penjajah dan kolonia lisme dengan syi’ar “Allahu Akbar”.
الله
أكبر3 لااله الاالله والله أكبر. الله أكبر ولله الحمد
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah
“Allahu Akbar” bukan kalimat yang diucap dan bukan hanya
sekedar syi’ar yang diangkat,Sesungguhnya saudaraku kaum muslimin, “Allahu Akbar” maknanya “kamu jadikan dunia ini
dan segala isinya dimatamu kecil dan Allah azza wajalla segalanya disisimu
(Dialah yang Maha Besar, Maha Agung dan Maha Perkasa)”. Jika anda disodorkan
harta,pangkat,jabatan, atau dunia seisinya (kesenangan dunia)yang tidak bisa
amanah akannya dan bisa mencelakai hidup, kehidupan dan agama,maka tolak dan pilih
berpegang teguh kepada agamamu seraya berkata : “Allahu Akbar” –Allah
MahaBesar-dari segala harta kekayaan, “Allahu Akbar” dari pangkat dan jabatan,
“Allahu Akbar”Dari kesenangan dan hawa nafsu, Allahu Akbar Kabira wa
subhanallahi bukratan wa asyila.
Kaum muslimin yang berbahagia
Hari ini adalah hari raya idul adha,hari haji, hari
dimana umat Islam yang menyelenggarakan
ibadah haji berkumpul ditanah suci dengan pakaian suci,hati yang suci memenuhipanggilan
suci dari Ilahi.Telah kita ketahui bahwasanya umat Islam memiliki dua hari rayadalam
setahun,kedua-duanya diselenggarakan setelah ibadah fardhu/wajib. Idul fitri
dirayakan setelah menunaikan ibadah puasa,setelah perut lapar,bibir kering haus
karena Allah.Mereka meninggalkan makanannya,minumannya,syahwatnya,istri-istri
dan suami-suaminya-merupakan kesenangan dunia-karena Allah ta’ala. Maka datang
idul fitri sebagai hadiah dari Allah s.w.t. dari kesusahan yang dihadapi selama
1 bulan di jalan Allah.Idul adha yang dirayakan setelah puncak penyelenggaraan
ibadah haji yaitu dimana para jemaah haji -yang telah meninggalkan negara,tanah
kelahiran,keluarga dan segala yang dicintai
untuk berhijrah kepada Allah- wukuf di Arafah.
Allahu Akbar 3X
Ibadah qurban merupakan ibadah para nabi dan Rasul dalam
rangka mendekatkan diri kepada sang Khalik Allah azza wa jalla.Lihat kisah nabi
Adam a.s. bersama anaknya dalam Al-qur’an suratAl-Maidah : 27
إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا
وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ
“… ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima
dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain
(Qabil). “
Dari ayat diatas kita ketahui bagaimana
putera nabi Adam ,Habil mempersembahkan qurban (hewan) yang terbaik yang ia miliki sebagai
persembahan kepada Allah untuk membuktikan kebenaran taqwanya"حق تقاته "kepada Allah.
Lihat kisah nabi Nuh a.s. bagaimana ia mengorbankan 950 tahun dan masa
hidupnya untuk berdakwah mengajak kaumnya mengEsakan Allah dan akhirnya hanya
mendapat dua belas pengikut.
إِنَّا
أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ أَنْ أَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ أَنْ
يَأْتِيَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ(1)قَالَ يَاقَوْمِ إِني لَكُمْ نَذِيرٌ
مُبِينٌ(2)أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاتَّقُوهُ وَأَطِيعُونِ(3)يَغْفِرْ لَكُمْ
مِنْ ذُنُوبِكُمْ وَيُؤَخِّرْكُمْ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ أَجَلَ اللَّهِ
إِذَا جَاءَ لَا يُؤَخَّرُ لَوْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ(4)قَالَ رَبِّ إِنِّي
دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلًا وَنَهَارًا(5)فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَائِي إِلَّا
فِرَارًا(6)وَإِنِّي كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوا
أَصَابِعَهُمْ فِي ءَاذَانِهِمْ وَاسْتَغْشَوْا ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا
وَاسْتَكْبَرُوا اسْتِكْبَارًا(7)ثُمَّ إِنِّي دَعَوْتُهُمْ جِهَارًا(8)ثُمَّ
إِنِّي أَعْلَنْتُ لَهُمْ وَأَسْرَرْتُ لَهُمْ إِسْرَا
Sesungguhnya
Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan) “Berilah kaummu
peringatan sebelum datang kepada mereka azab yang pedih”. Nuh berkata: “Hai
kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada
kamu, (yaitu) sembahlah Allah, bertakwalah kepada-Nya dan ta`atlah kepadaku,
niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu sampai
kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang
tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui”. Nuh berkata: “Ya Tuhanku
sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu
hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Dan sesungguhnya setiap kali
aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka,mereka
memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya
(kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan sangat menyombongkan diri.
Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka (kepada iman) dengan cara
terang-terangan, kemudian sesungguhnya aku (menyeru) mereka (lagi) dengan
terang-terangan dan dengan diam-diam, (QS. Nuh Ayat 1-9)
Lihat pula
bagaimana mirisnya perasaan ibunda nabi Musa saat ia memutuskan untuk melepaskan
bayi laki-lakinya terapung diatas sungai.
إِذْ أَوْحَيْنَا إِلَى أُمِّكَ مَا يُوحَى(38)أَنِ
اقْذِفِيهِ فِي التَّابُوتِ فَاقْذِفِيهِ فِي الْيَمِّ فَلْيُلْقِهِ الْيَمُّ
بِالسَّاحِلِ يَأْخُذْهُ عَدُوٌّ لِي وَعَدُوٌّ لَهُ وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً
مِنِّي وَلِتُصْنَعَ عَلَى عَيْنِي(39)
“…yaitu
ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu suatu yang diilhamkan, Yaitu:
‘Letakkanlah ia (Musa) di dalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil),
maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir`aun)
musuh-Ku dan musuhnya’. Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang
datang dari-Ku; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku. (QS Thoha ayat
38-39)
Lihat juga
bagaimana nabi Musa as dan saudaranya Harun as melewati jalan terjal untuk
menyampaikan dakwah dan harus menghadapi seorang thagut besar yang mengklaim
dirinya sebagai Tuhan yaitu Fir’aun.
Lihat juga bagaimana Ashabul kahfi harus
mengorbankan masa muda mereka dan mening galkan kota mereka untuk
mempertahankan agama mereka dan memintakenyataan bahwa mereka harus hidup dalam
gua.
Lihat
bagaimana nabi Yusuf harus mengorbankan masa mudanya di dasar sumur yang gelap,
lalu dalam penjara yang begitu melelahkan,daripada memenuhi ajakan syahwatdari
salah seorang istri pejabat kerajaan dan tipuan para wanita dimasa itu.
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي
إِلَيْهِ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ
الْجَاهِلِينَ
Yusuf
berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan
mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka,
tentuaku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku
termasuk orang-orang yang bodoh.” (QS. Yusuf ayat 33)
Allahu Akbar
3X
Lihat, kisah
seorang nabi Allah, lbrahim as, sedang menapaki jalan tcrjal menuju ketinggian;
menjalani detik-detik paling rnenggetarkan dalam kehidupan jiwanya dan dalam
segenap gelombang sejarah kemanusiaan; saat-saat ketika ia melampaui batas
keraguannya dan memasuki wilayah keyakinan baru dimana ia benar-benar
memutuskan untuk menyembelih puteranya tercinta, Ismail as.
فَلَمَّا
بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَابُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي
أَذْبَحُكَفَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَاأَبَتِ افْعَلْمَا تُؤْمَرُ
سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Maka tatkala
anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar”. (QS: 37: 102).
Tidakkah kita
merasakan betapa Ibrahim menyembunyikan pergolakan besar yang berkecamuk di
relung hatinya? Tapi lihatlah, betapa agungnya sang anak masih sanggup
memanggil ayahnya dengan panggilan sayang; “Wahal ayahku teersayang!” Tapi
alangkah agungnya sang anak ketika ia menjawab dengan tenang; “Lakukanlah
apa yang diperintahkan kepadamu!” Dan betapa tegarnya sang anak ketika ia
mengatakan; “Niscaya kan kau dapati aku,Insya Allah, sebagai orang-orang
yang sabar.”
ltulah
momentum pengorbanan paling akbar dalam sejarah manusia.
Jama’ah sholat
‘id yang dimuliakan Allah ;
Lihat pula
bagaimana nabi kita, Muhammad saw, harus berkorban demi dakwahnya sepanjang 22
tahun, 2 bulan dan 22 han? Lihat pula bagaimana sahabat-sahabat beliaudan kaum
Muhajirin harus meninggalkan tanah asalnya, anak isterinya, serta semua
hartabenda mereka, demi mempertahankan risalah dari langit (Islam).
Bagaimana
orang Kaum Anshar di Madinah menyambutsaudara-saudara mereka kaum Muhajirin
dari Mekkah yang datang tanpa apa-apa.Maka Rasulullah dengan segera
mempersaudarakn mereka yang kemudian timbul rasa cinta dan tolong-menolon
diantara mereka. Sebagaimana Allah firmankan ;
وَإِنَّكَ
لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan
sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang mulia.
KHUTBAH KE-2
Idul fitri
yang telah berlalu dan Idul Adha yang kita rayakan hari ini merupakan hadiah
dari Allah swt bagi hambaNya, pemberian Tuhan yang cuma-cuma bagi umat Islam
atas amal-amal soleh dari kewajiban puasa dan ama-amal soleh dari kewajiban
haji.
Makna
Ketuhanan dan kemanusiaan dari Idul Adha
Inilah Id
bagi kita umat Islam, terpancar didalamnya makna Rabbani (ketuhanan) dan makna
Insani (kemanusiaan).
Makna rabbani
atau ketuhanan yang terpancar dikarenakan erat kaitannya
dengan ibadah-ibadah Islam, dan juga ia merupakan id yang dirayakan dengan
takbir dan sholat.
Sebagian
manusia memahami id (hari perayaan) berangkat dari syahwat dan kesenangan
semata, akan tetapi id bagi kaum muslimin diawali dengan takbir ......, diawali
dengan sholat, hari id adalah hari sholat kepada Allah ta’ala sebelum memulai
segala sesuatu. Kaum muslimin dalam id mereka selalu mengatakan Allahu
Akbar...Allahu Akbar....Allahu Akbar... sebagaimana yang telah disabdakan
Rasulullah saw dalam hadist jami’ shagir
Imam Suyuthi yang diriwayatkan oleh Thabrani
“ زينواأعيادكمبالتكبير
“ hiasilah id kalian dengan takbir. Dengan takbir yang dikumandangkan
menambah makna keimanan dalam jiwa umat Islam itu sendiri.
Adapun makna
insani atau kemanusiaan, janganlah
manusia lupa akan saudara-saudaranya, janganlah bergembira dengan sendirinya,
dan janganlah menjadi manusia yang egois mementingkan diri sendiri. Ketahuilah,
bukan dari ajaran Islam mereka yang kenyang sendiri, bergembira bersuka ria
sendiri, tidur nyenyak sendiri, dan selalu makan yang lezat-lezat, minum yang enak-enak
sendiri serta tidak peduli dengan orang yang disampingnya kelaparan, kehausan,
tidur ditempat yang tidak layak, dan tidak bisa mendapatkan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Apalagi di hari Id ini dimana disyariatkan untuk
menyembelih hewan kurban yang menjadi sunnah nabi, dan imam Abu Hanifah (imam
mazhab Hanafi) berpendapat bahwa hukum menyembelih hewan kurban wajib bagi yang
mampu dan ada kemudahan dalam harta.
Faedah
berkurban bagi umat Islam agar dengan daging tersebut dapat membantu orang
lain. Ia dan keluarganya dapat merasakan daging tersebut, setelah itu tetangga,
kerabat, dan orang-orang fakir disekitarnya juga dapat merasakan apa yang ia
rasakan.Bukan hanya untuk kaum muslimin saja,akan tetapi toleransi Islam yang universal
mencakup muslimin dan non muslimin, hal ini diriwayatkan dari Abu Dawud dan
Tirmizi bahwasanya Abdullah ibnu ‘amru ibnu ‘ash bersama keluarganya
menyembelih seekor domba,setelah Ia mendatanginya (keluarganya) ia berkata:
“apakah sudah kalian beri tetangga kita? ApaKah sudah kalian beri tetangga
kita? (2X ia mengatakan hal itu),saya telah mendengar Bahwasanya Rasulullah
berkata : “Selagi Jibril berwasiat kepadaku akan tetangga sehingga aku mengira
bahwasanya dia mewarisinya (saling mewariskan satu sama lain antara tetangga
seperti seorang kerabat mewariskan sesuatu kepada kerabatnya).
Manusia tidak boleh hidup menutup diri,
mengisolirkan diri dan memanfaatkan sendiri dari rezki Allah, akan tetapi
hendaklah mencari orang-orang fakir dan sangat membutuhkan bantuan untuk
memberikan sebagian dari harta yang telah didapatkan, khususnya di hari idul
adha ini (musim kebaikan).
Oleh sebab
itu Islam menginginkan manusia bersaudara, saling mencintai karena Allah.
Persaudaraan dan kecintaan yang hakiki ketika manusia saling menghormati,
saling tolong-menolong, meringankan satu sama lain, si kaya membantu si fakir,
yang kuat merangkul yang lemah, yang kesemuanya ini dilakukan karena Allah.
Sebaliknya tidak akan terjadi persaudaraan dan kecintaan karena sesuatu yang
dikejar (harta,pangkat jabatan, dan kepentingan). Tidak bersaudara antara
penzalim dan yang dizalim, dan tidak bersaudara antara orang yang meletakkan
tangan diatas perutnya karena kenyang atau kekenyangan dengan orang yang
meletakkan tangan diatas perutnya karena lapar atau kelaparan.
Makna
kemanusiaan yang terpancar yaitu hendaklah setiap muslim saling mengunjungi
memberi ucapan selamat kepada saudaranya yang muslim agar dengan hal itu dapat
mengikis dan menghilangkan syakwa sangka, rasa dongkol dan perseteruan antara
keduanya sehingga keduanya berbaikan kembali dan memupuk ukhuwah.
Maka di hari
yang mulia ini, cari dan kunjungi kerabat,
saudara, tetangga, orang yang anda hormati dan orang disekitar anda,
sambunglah tali silaturrahim, bantu mereka, berilah maaf bagi yang menzalimimu,
dan berbuat baiklah kepada yang telah mencelakaimu, inilah kesemuanya akhlak
yang mulia yang diperintahkan Rasulullah kepada kita.
Allahu Akbar
3X
Jemaah yang
dimuliakan Allah.
Hakekat ibadah Qurban adalah bagaimana seorang muslim
rela dan ikhlas mempersembahkan sesuatu yang sangat berharga dan sangat ia cintai
dalam hidupnya demi agamaAllah sebagai wujud keimanannya.Berani melepaskan
segala bentuk keduniawian belaka (harta, kekayaan, pangkat dan jabatan,hawa
nafsu,dsb) dalam bentuk individu,kelompok dan golongan yang bisa berakibat kepada kerusakan dan kebinasaan,
dan mendahulukanAgama dalam hidupnya yang mendatangkan kebaikan dan
kemaslahatan bagi semua yang berakibat kepada kenikmatan dan kejayaan dunia dan
akhirat,sebagaimana yang telah diperbuat para nabi dan rasul serta salaafus
sholeh.
Oleh karena itu,ibadaah Qurban
yang datang setiap tahun jangan hanya kita jadikan rutinitas saja,melainkan
mampu mendidik kita seperti nabi Ibrahim a.s.yang mampu mendahulukan
kepentingan Langit (Allah) diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan,
kapan dan dimana saja.Kalaulahtidak, maka kita sama dengan kaum-kaum terdahulu
yang telah dibinasakan Allah azza wa jalla.
Maka,mari kita jaga dan
lestarikan ajaran Islam, hidup denganIslam,matiatas Islam dankitajadikansyi’arkita :“Sesungguhnya
sholatku,jalanku,hidupku dan matiku kupersembahkan hanya untuk Tuhan semesta
alam...............(al-an’am :162-163)
Baca surat al-‘ashri
Do’a
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعْوَاتِ
اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا
فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ
وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْر الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ
الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا
مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ
وَالْكَافِرِيْن
اَللَّهُمَّ
اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ
وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ
بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا
وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا
وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى
دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا
وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا